Tulisan 1
Setiap makhluk hidup tentunya membutuhkan oksigen untuk bernafas. Bernafas berfungsi untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh. Coba bayangkan, kita masih hidup hingga saat ini dikarenakan setiap saat selalu bernafas menghirup udara, menghirup oksigen (O2) dan melepaskan karbondioksida (CO2). Seluruh makhluk hidup di dunia ini, baik itu hewan maupun manusia akan mati (wafat) jika nafas kita sudah tidak dapat berhembus lagi. Sekarang yang menjadi pertanyaan dalam benak kita setelah kita merenungkan bernafas untuk hidup yakni, sebenarnya bagaimana sistem pernafasan yang terdapat dalam tubuh kita sehingga kita dapat hidup sampai saat ini? Mungkin untuk lebih jelasnya para pembaca dapat membaca keseluruhan tulisan ini hingga akhir.
Sistem pernafasan kita yang secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok, tenggorok, dan cabang tenggorok. Pada awalnya, kita menghirup udara melalui rongga hidung yang kemudian melewati tekak dan pangkal tenggorok kemudian terus ke tenggorokan. Bentuk dari tenggorok seperti pipa yang kuat, tenggorok terletak di depan kerongkongan, saluran tenggorok berada di posisi leher hingga mencapai rongga dada sebelah atas. Dinding tenggorok diperkuat oleh beberapa cincin rawan yang pada bagian belakangnya terbuka. Setelah saluran tenggorok berada dalam rongga dada, tenggorok menjadi bercabang dua yaitu tenggorok kanan dan kiri dimana masing-masing cabang tersebut menuju paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Kedua cabang tenggorok tersebut mempunyai ranting-ranting seperti layaknya sebuah pohon. Pada ranting-ranting yang berada pada posisi terakhir, terdapat gelembung-gelembung paru-paru yang sangat kecil dan tipis dindingnya. Gelembung-gelembung tersebut hanya dapat dilihat dengan mikroskop, tidak dapat dilihat dengan secara kasat mata. Dalam dindingnya mengalir darah melalui pembuluh-pembuluh kapiler, sehingga hal tersebut menyebabkan terjadinya pertukaran gas dari darah ke udara yang terdapat di dalam gelembung paru-paru dan begitupun sebaliknya. Di dalam darah tersebut terjadi pengambilan zat pembakar (oksigen) dan mengeluarkan karbondioksida.
Rongga dada terbagi atas 3 bagian. Posisi rongga dada di depan dan di tengah agak ke kiri terletak kandung jantung yang menyelubungi seluruh jantung. Di belakang kandung jantung tersebut terdapat beberapa alat pernafasan yaitu tenggorok, kerongkongan dan aorta. Organ pernafasan tersebut terpendam dalam susunan jaringan ikat yang tebal. Bersama kandung jantung, organ tersebut merupakan suatu sekat yang membagi rongga dada di tengahnya. Sekat itu dinamakan "Sekat Dada". Disebelah kanan dan kiri sekat, terdapat rongga yang dilapisi oleh selaput paru-paru parietal yaitu rongga selaput paru-paru. Rongga tersebut seluruhnya ditempati oleh paru-paru. Antara permukaan paru-paru yang dilapisi oleh selaput paru-paru visceral dan dinding rongga selaput paru-paru terdapat celah yang sempit berisikan sedikit cairan. Sekat dada, khususnya jantung tidak terletak tepat ditengah-tengah rongga dada, namun agak ke kiri, sehingga menyebabkan paru-paru kiri lebih kecil dari paru-paru kanan. Isi dari rongga dada dapat diperbesar karena pengaruh oleh otot-otot pengangkatan iga-iga, kontraksi sekat rongga badan yang melengkung ke atas. Paru-paru mengikuti perluasan rongga dada sehingga terhisaplah udara melalui saluran pernapasan yang telah dijelaskan sebelumnya. Bila tenaga-tenaga yang melapangkan dada berhenti bekerja, maka kelenturan dinding dada dan paru-paru menyebabkan penyempitan rongga dada kembali. Pada waktu tersebut iga-iga menurun kembali, sekat rongga badan melengkung lagi ke atas, sehingga kelebihan udara yang berada di dalam paru-paru didesak keluar dari paru-paru. Proses tersebut terjadi ketika kita menghembuskan nafas (mengeluarkan nafas).
Dari penjelasan yang sudah di jabarkan di atas dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan yaitu fungsi utama dari sistem pernafasan kita adalah untuk memberikan darah sebuah gas berupa oksigen yang nantinya akan disalurkan keseluruh tubuh. Kemudian, ketika kita bernafas maka yang kita hirup berupa gas oksigen, dengan lambang kimianya O2, sedangkan gas yang dikeluarkan berupa gas karbondioksida, dengan lambang kimianya CO2.
Saturday 20 November 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment